Minggu, 25 September 2016

ALQURAN BERBICARA TENTANG ZALIM




MAKALAH
ESENSI AL-QUR’AN
AL-QUR’AN BERBICARA TENTANG ZALIM
DOSEN PENGAMPU :  NUR HABIBULLAH S.pdi, M.pdi


Image result for logo stai an-nadwah kuala tungkal



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5
HERIYANTO
JOKO KUSMOYO
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL

TAHUN 2016






                                                                                                 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
          Manusia adalah makhluk yang diberi akal oleh Allah swt, karenanyalah manusia disebut sebagai makhluk yang paling sempurna. Akal manusia digunakan untuk berfikir tentang segala hal yang ada. Termasuk tentang segala tindakan yang akan dilakukannya. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh cara berfikir mereka terhadap apa yang sedang mereka hadapi.
Kebiasaan-kebiasaan dalam bertindak menimbulkan tabiat dalam diri kita. Hal inilah yang akan disebut dengan kebiasaan baik atau kebiasaan buruk. Dalam bertindak buruk ada yang disebut dengan perbuatan zhalim. Zhalim ini ada yang mengartikan dengan tidak menempakan sesuatu pada tempanya, berbuat aniaya termasuk kepada diri sendiri.
Perbutan zhalim dalah perbuatan yang tidak disukai Allah swt, dan ada beberapa tindakan apabila kita terdzolimi kita bisa membalas perbuatan itu, namun ada juga anjuran untuk memaafkan. Untuk lebih jelasnya akan di bahas dalan bagian selanjutnya.

Rumusan Masalah
  1. Bagaimana Ayat-ayat Al-Quran yang melarang perbuatan Zhalim?
  2. Bagaimana seharusnya sikap kita apabila kita di zholimi oleh orang muslim dan orang kafir?
  3. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk meminimalisir perbuatan zhalim?
     












BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zalim
Zalimun atau zalimin artinya adalah orang yang aniaya (termasuk terhadap diri sendiri). Orang zalim adalah orang yang tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Orang yang menghukum tidak berdasarkan hukum yang adil. Orang yang bertindak tidak sesuai dengan permainan yang telah dibuat atau diundangkan. Orang yang melanggar hak-hak asasi Tuhan dan juga melanggar hak-hak asasi manusia.
Kata zalim atau zalimun berulang-ulang disebutkan dalam Al-Quran dengan berbagai pengertian, yang hakekatnya adalah sikap atau tindakan dari orang-orang yang tetap menolak dan memusuhi kebenaran ajaran Allah swt meskipun telah diberi penjelasan-penjelasan dengan cara yang baik.
Orang yang zalim adalah orang yang melanggar perintah Allah swt, berbuat apa yang bertentangan dengan hati nurani yang suci, berbuat kejam, tidak syukur ni’mat, menyia-nyiakan amanat, menghianati janji, berbuat menang sendiri, korupsi, penyalahgunaan jabatan, berbuat zina, menyekutukan Allah swt. Semua itu termasuk perbuatan zalim. Intinya segala perbuatan yang menerjang nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan disebut perbuatan zalim.
B. Firman-Firman Allah swt tentang larangan berbuat zhalim.
QS. Ash-Shuraa[42]:39
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَابَهُمُ ٱلْبَغْىُ هُمْ يَنتَصِرُونَ ﴿٣٩﴾وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿٤٠﴾وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِم مِّن سَبِيلٍ ﴿٤١﴾إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٤٢﴾وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ ﴿٤٣
Artinya: dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.
C. Tafsiran ayat
“Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim”. Yakni diperlakukan dzalim oleh orang-orang musyrik. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas bahwa “ Hal itu karena kaum musyrikin menzhalimi, menyakiti dan dan mengusir Rasulallah saw bersama para sahabatnya dari kota Makkah. Allah kemudian mengijinkan mereka intuk melawan, mengukuhkan mereka di muka bumi, dan memenangkan mereka atas orang-orang yang menzhalimi mereka.
Menurut pendapat lain, Firman Allah itu berlaku umum untuk setiap kezhaliman. Baik yang dilakukan oleh orang kafir maupun yang lainnya. Yakni apabila mereka ditimpa kezhaliman, mereka tidak pasrah atas kezdaliman tersebut. Ini isyarat yang ditujukan kepada amar ma’ruf nahi munkar serta menjatuhkan hukuman. Menurut Al-Qurthubi sendiri, “Firman tersebut menunjukkan bahwa membela diri dalam posisi ini lebih baik.”
Adapun keadaan dimana orang yang dizhalimi diperintahkan untuk memberikan maaf, jika orang yang menzhaliminya itu merasa menyesal dan meninggalkan perbuatan zhalimnya tersebut. sedangkan firman Allah وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِم مِّن سَبِيلٍ ” Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka.”Hal ini menunjukkan bahwa membela diri merupakan suatu hal yang diperbolehkan, bukan diperinahkan.
Firman Allah swt وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa.” Para ulama berpendapat bahwa Allah swt membagi orang-orang yang beriman kedalam dua golongan:
  1. Golongan yang memaafkan orang-orang yang dzalim. QS. Asy-Syura (42) : 37
  2. Golongan orang yang membela diri atas orang yang menzhalimi mereka.
Asy-Syafi’i menakwilakn ayat ini bahwa, “seseorang boleh mengambil harta orang yang menghianatinya, sebanding dengan harta yang disembunyikannya, tanpa sepengetahuannya.” Asy-Syafi’i berpendapat seperti ini berdasarkan sabda Nabi saw yang ditujukan kepada Hindun, Istri Abu sufyan. “Ambillah dari hartanya apa yang dapat mencukupimu dan anakmu.”dalam hal ini Nabi saw membolehkan Hindun untuk mengambil harta tersebut tanpa sepengetahuan suaminya.
Firman Allah ta’ala فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ  “ maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik” Ibnu Abbas berkata, “ Barang siapa yang meninggalkan qishash dan memaafkan (sesuatu) yang ada diantara dia dan orang yang menzhaliminya dengan pemberian maaf, فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ “maka pahalanya atas (tanggungan) Allah, yakni Allah akan memberikan pahala kepadanya akan hal itu.”
Firman Allah ta’ala وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ “Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya,” yani (apabila) Muslim membela diri dari orang kafir, maka tidak ada alasan untuk mencelanya. Sebaliknya dia harus dipuji karena melakukan hal itu terhadap orang kafir. Dengan demikian, membela diri dari orang kafir adalah sebuah kewajiban, dan membela diri dari dari seorang muslim adalah hal yang dibolehkan, tetapi memberikan maaf adalah hal yang disunnahkan.
Firman Allah ta’ala وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِم مِّن سَبِيلٍ “Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya tidak ada satu dosapu terhadap mereka,”. Firman Allah ini merupakkan dalil yang menunjukkan bahwa seseorang boleh melakukan pembelaan diri dengan dirinya (secara langsung). Hal ini terbagi kedalam tiga bagian.
  1. Hal tersebut adalah Qishash yng terletak pada tubuh manusia, yang dimiliki oleh seseorang. Jika hal ini terjadi, maka tidak ada dosa bagi orang yang teraniaya untuk melakukan qishash (terhadap orang yang menganiayanya), namun ada catatan khusus mengenai hak ini.
  2. Hal tersebut adalah hadd bagi Allah dan tidak ada hal bagi manusia didalamnya, seperti hadd zina, dan pemotongan tangan dalam kasus pencurian.
  3. Hal tersebut adalah hak atas harta.
Firman Allah ta’ala إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ “Sesungguhnya dosa itu terhadap orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia.” Yakni karena pelanggaran yang merea lakukanterhadap manusia. Pendapat ini adalah pendapat mayritas kaum ulama. Ibnu Jarir mengatakan,”mereka menjalimi manusia dengan kemusyrikan yang bertentangan dengan agama mereka.”
وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ “dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak,” yakni terhadap jiwa dan harta. Ini menurut pendap mayorutas ulama. Muqatil berkata,”melampaui batas yang mereka lakukan adalah mereka melakukan kemaksiatan.” (ada pula pendapat yang mengtakan bahwa ayat ini sudah di nasakh dg ayat yang memerintahkan untuk berjihad).
Sebagian ulama berpendapat,” Sesungguhnya orang yang dizhalimi dan hartanya diambil itu akan mendapatkan pahala karena hartanya yang diambil sampai dia meninggal dunia. Setelah itu pahalanya kan diberikan epada ahli warisnya. Setelah itu pahalanya diberikan epada generasi terakhir dari mereka, sebab harta itu akan diberikan kepada ahli waris setelah dia meninggal dunia.”
Firman Allah ta’ala وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan,” yakni bersabar atas gangguan dan memaafkan, yakni tida membela diri karena Allah. Ini bagi orang yang dizhalimi oleh orang muslim. Memberi maaf adalah hal yang anjurkan. Namun adaalanya kondisi berbalik, dimana tidak memberi maaf merupakan suatu hal yang dianjurkan.
إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ “Sesungguhnya (perbutan) perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan,” yakni terasuk keutamaan dari Allah yang diperintahkan-Nya. Menurut satu pendapat, sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk keutamaan kebenaran yang telah disetujui.
D. Tema Ayat-ayat Al-Quran tentang zhalim
  • Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim
QS. At-Taubah [9] : 19
۞ أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ ٱلْحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ كَمَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَجَٰهَدَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ لَا يَسْتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Kementrian AgamaApakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
  • Syirik merupakan kezaliman yang paling besar
QS. Luqman [31] : 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
·         Janji Allah tidak diperoleh orang yang zalim
QS. Al-Baqarah [2] : 124
 وَإِذِ ٱبْتَلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.
·         Allah melaknat orang-orang yang zalim
QS. Hud [11] : 18
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمْ وَيَقُولُ ٱلْأَشْهَٰدُ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ أَلَا لَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,





E. peringkat-Peringkat Zhalim
Ketika berbicara mengenai zalim, maka zalim itu berperingkat-peringkat, hal dibawah ini mengenai 7 peringkat zalim yang dilakukan oleh manusia.
  1. Zhalim dengan Tuhan.
Zalim dengan Tuhan meripakan penzaliman peringkat tertinggi, tak ada yang lebih tinggi. Apa arti zalim dengan Tuhan? Tidak kenal Tuhan atau syirik dengan Tuhan, tidak takut dengan Tuhan, tidak cinta dengan Tuhan, tidak peduli dengan Tuhan, hidup ini tidak dihubungkan dengan Tuhan. Setiap hari kita zalim dengan Tuhan tetapi hal ini jarang terpikir oleh kita. Hidup kita sehari-hari tidak peduli Tuhan. Padahal, dalam Al Quran Allah berfirman: “iqra bismi rabbika” Bacalah atas nama Tuhanmu.
Jadi, ketika hendak melakukan apa saja buatlah atas nama Tuhan. Berjuang, membangun, berekonomi, mendidik, berbudaya, mengurus, dll mesti atas nama Tuhan. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan mesti dikaitkan dengan Tuhan, mesti ada hubungan dengan Tuhan. Kalau tidak, kita telah melakukan penzaliman yang paling tinggi.
2.      Zhalim dengan Fisik Pemberian Tuhan
Melihat dengan mata mesti atas nama Tuhan. Mendengar, berbicara, bertindak, gunakan tangan, kaki mesti atas nama Tuhan. Artinya, tindakan fisik kita selaras dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai mata, telinga, mulut tangan, kaki mendurhakai Tuhan. Semua gerak gerik kita jangan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kalau berlaku kita melakukan penzaliman peringkat ke-2.
3.      Zhalim dengan Harta Karunia Tuhan.
Harta milik Tuhan, Tuhan bagi pada kita. Ada yang dapat sedikit, miskinlah dia. Ada pula yang mendapat banyak hingga menjadi milyader. Harta yang Tuhan bagi kepada kita janganlah digunakan sedikitpun selain karena Tuhan. Mesti selaras dengan kehendak Tuhan. Sebab yang kita miliki itu milik Tuhan. Harta itu tidak boleh kita gunakan sesuka hati, mesti ikut cara Tunan, baik disebut zakat, sedekah, . Kalau tidak kita buat penzaliman yang ke-3.
4.      Zhalim kepada manusia lain.
Zalim kepada manusia lain seperti: memukul, mengata, menjatuhkan, mempermalukan dimuka umum, menghina, memfitnah, mencuri. Zalim yang ada hubungannya dengan manusia lain ini yang dibesarkan setiap hari. Zalim peringkat tertinggi sepi-sepi saja. Jenis yang kedua juga tidak pernah diperbincangkan, yang ke-3 juga kurang diperkatakan oleh orang. Tetapi, yang ke-4 ini yang sering dibicarakan orang.
5.      Zalim dengan Jabatan Yang diemban.
Jabatan ada bermacam-macam. Mungkin dia Presiden, Gubernur, Menteri, Dirjen, Irjen, Kasubdit, Kabag, dll. Jabatan-jabatan ini kalau tidak diemban selaras dengan kehendak Tuhan maka dia dikatakan zalim.
Zalim dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Gubernur zalim Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, jarang disebut orang mengenai kezalimannya. Sekecil apapun jabatan, mesti selaras dengan kehendak Tuhan. Kalau tidak selaras dengan kehendak Tuhan, itulah zalim.







BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kita semua adalah manusia yang tidak pernah luput dari perbuatan zalim, namun kebanyakan kita sebagai manusia yang beragama tidak menyadari bahwa kita telah sering berbuat kezaliman, sehingga terkadang di anggap sesuatu yang biasa, sesengguhnya perbuatan zalim itu sangat di benci allah swt, apapun bentuk dan alasannya mari kita sama sama menghindari ataupun mengurangi perbuatan tersebut, apa gunanya kita beriman kepada malaikat tetapi kita tidak menyadari bahwa ada malaikat yang mencatat segala perbuatan, introfeksi, ubah diri menjadi lebih baik lagi, allah itu dekat sekali, hanya kita yang lupa diri.
B. KRITIK
Kurangnya komunikasi penyiaran islam (kpi) yang melakukan organisasi dakwah muda media sosial tentang alquran membahas berbagai persoalan, hususnya perbuatan menyimpang, kezaliman yang sering dilakukan para anak muda masa kini yang terpengaruh oleh perkembangan zaman masa kini yang mengarah kepada dampak negatif yang begitu besar sehingga banyak berpengaruh terhadap rusaknya ganerasi muda yang seharusnya menjadi agent of change bagi bangsa ini.
C. SARAN
Buatlah dakwah yang menarik tentang islam di berbagai media tentang mengurangi

Minggu, 07 Agustus 2016

TEKHNIK PELIPUTAN DAN PENULISAN BERITA



Tugas Kuliah Semester IV KPI C
1. Berita Ekonomi
Pembayaran Semester STAI Kuala Tungkal berbarengan dengan lebaran.
            Kuala Tungkal, 21 juli 2016.  Pada semester tahun ini mahasiswa- mahasiwi STAI An- Nadwah Kuala Tungkal menghadapi darurat/krisis ekomomi, Karena semester tahun ini berbarengan dengan Bulan Ramadhan dan mejelang hari lebaran Idul Fitri 1437 H. dimana kebutuhan akan puasa dan lebaran semakin meningkat jadi yang mana harus didahulukan dalam kedua pilihan tersebut karena keduanya sama-sama penting, Kebutuhan menjelang lebaran atau memebayar uang semester yang harus di bayar menjelang ujian semester .
            Menurut salah seorang mahasiswi Stai An- Nadwah Kuala Tungkal
(Siti Nuraini Mahasiswi Semester IV/B) jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).Saat di rumahnya selasa(2/7)2016 “Saya lebih mementingkan lebaran dibanding dengan kebutuhan semester,sebenarnya juga saya mementingkan kedua-duanya, rencananya uang di bagi dua dulu, separu untuk bayar semester separunya lagi untuk lebaran, tetapi tahun ini tidak bisa lagi bayar semester setengah, terpaksa tidak jadi beli baju lebaran. “
2. Berita Kriminal
            Parkiran STAI Kuala Tungkal sekarang mulai tidak aman lagi.
KUALA TUNGKAL, 25 JUlI 2016.Sekolah Tinggi Agama Islam yang berada di kuala tungkal atau yang kita kenal dengan nama Stai An-Nadwah Kuala Tungkal merupakan salah satu universitas yang saya rasa cukup aman karna jarang sekali tedengar masalah atau keributan ( seperti demo–demo mahasiswa mahasiswi ) tidak seperti pada universitas lain yang saya lihat di televisi. Kalaupun ada masalah di stai An-Nadwah hanyalah masalah-massalah kecil, seperti yang baru-baru ini terjadi ada beberapa mahasiswa yang kehilangan barang-barang mereka yang tertinggal di kelas.seperti uang kas.
            Seperti salah satu mahasiswi STAI An-Nadwah Kuala Tungkal yang bernama mislinawati, semester IV A Komunikasi Penyiaran Islam ( K P I ) saat di temui Rabu, (15/5) yang baru baru ini kehilangan Uang kas Pada saat mengikuti perkuliahan Selasa sore. Menurut mislinawati pada saat belajar di kampus, uangnya masih ada dan kemudian pada saat istirahat sore dia bersama teman-temanya pergi untuk beli minuman dia baru menyadari uangnya sudah tidak ada lagi setelah masuk kelas jam 17.15. dia juga tidak tau uangnya hilang di mana yang dia ingat pada saat akan beli minuman, uangnya diletakan di kelas.
3. Berita Olahraga
            Kuala Tungkal 28,  mei 2016.Walaupun sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan tetapi aktivitas tetap seperti biasa karna puasa bukanlah penghalang untuk kita melakukan kegiatan dan bulan ramdhan bukanlah waktu untuk bermalas-malasan. Seperti Mahasiswa ini yang menjalankan aktivitas berolahraga sama seperti biasa pada saat sebelum bulan ramadhan hanya saja jam yang berubah.
            Taufik rahman A Semester IV B Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam ( K P I ) Minggu, (2/5) saya menjalankan kegiatan berolahraga saya seperti biasa, hanya saja waktunya yang berubah biasanya saya berolah raga itu pada sore hari sepulang kerja, Tapi sekarang saya berolahraga itu setelah pulang dari sholat taraweh, Karena Menurut saya olahraga itu penting untuk menjaga kesehatan fisik.
            Saya sarankan jika ingin berolahraga lakukan olahraga yang ringan-ringan saja seperti jalan atau senam tidak harus yang berat , untuk menghindari kelelahan yang berlebihan yang bisa beakibat buruk pada tubuh. Berolahraga di bulan puasa itu baik, karena pada saat kita berbuka kita mengkonsumsi makan lebih banyak porsinya dibandingkan dengan hari-hari biasanya saat kita tidak berpuasa. Fungsi olahraga adalah untuk membakar lemak yang ada di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi sehat dan ibadah puasa pun lancar
4. Berita Politik
FORSIMA Mencari Tunas Baru.
Kuala Tungkal, 2 Juli 2016.Tahun ajaran Baru 2016/2017 ini sepertinya akan menjadi langkah awal bagi organisasi FORSIMA dalam mencari bibit-bibit baru yang akan di ajak bergabung menjadi anggota FORSIMA di lingkungan Stai An-nadwah Kuala Tungkal. Menurut salah satu anggota forsima yang telah 2 tahun bergabung menjadi anggota FORSIMA .
M. Ikrom,  Semester IV C, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (  KPI ) sabtu (1/7) Mengatakan bahwa benar karena ini adalah kesempatan yang baik.
            Rencananya pada OPAK tahun ini kami akan memperkenalkan organisasi FORSIMA lebih jelas lagi kami kepad Calon Mahasisawa-Mahasiswi baru. Misalnya kami akan menjelaskan Apa itu organisasi FORSIMA, Apa saja Visi dan Misi dari Organisasi FORSIMA dan Apa Keuntungan bergabung dengan Organisasi FORSIMA Agar Mahasiswa-Mahasiswi baru lebih mengenal FORSIMA dan tertarik untuk bergabung menjadi anggota FORSIMA.Kegiatan forsima ada beberapa misalnya, pengajian mingguan, olahraga, rihlah, dan ada beberapa kegiatan lainnya selain itu
5. Berita Sara ( Suku, Agama, Ras, dan antar Golongan)
Perbedaan Budaya Tetap Menjadi masalah.
Kuala Tungkal, 30 Juli 2016.SARA adalah suatu kekerasan yang melatarbelakangi antar suku,  keturunan, agama, kebangsaan atau dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA. Konflik sara biasanya karena adanya egoisitas seseorag atau kelompok orang yang di lakukan dengan jalan kekerasan. Konflik tersebut bisa disebabkan hanya karena hal sepele, seperti rersinggung. Di kota kuala tungkal sara juga masih sering terjadi terutama mengenai perbedaan suku bangsa karena di kuala tungkal banyak orang keturunan  yang berbeda pergaulan yang tinggal dan menetap.
            Seperti salah satu teman saya nasrudin effendi yang beralamat di jalan baharik ujung (14/4/2016) dia menceritakan bagaimana di bergaul di lingkunagan masyarakat yang berbeda pergaulan, ketika kami bercanda untuk mengambil handphonenya,dan dia pun sibuk mencari HP yang kami simpan, dia bertanya-tanya kepada teman satu kelas kami pun pura-pura tidak tahu, ketika itu dia marah dengan kami semua.Barulah kami memberi HP dia yang kami simpan, ketika itu kami menyangka dia sedang ulang tahun, ternyata salah tanggal, teman kami iyu entah mengapa mudah tersinggung,mungkin dia tidak biasa dengan cara bercanda kami,beberapa hari dia diam di kelas.Akhirnya pun kami semua meminta maaf kepada teman kami, yang kami kerjain itu. (Heriyanto)